Penyakit
Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang
saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit
Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat
polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang
pasir.
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti
meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis
mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para
ahli didunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma
saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka
terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity =
hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat
kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa,
bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.
Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita
mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun
sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita
dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.
Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko
yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor
keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka
kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
- Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan
nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang
berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah
penderita asma!
- Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
- Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
- Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada
atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari
penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap
kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma
adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan
asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri
terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat
bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya
sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara
tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari.
Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah
sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan
dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip
dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik
suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer
(gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan dan Susu Kambing sebagai nutrisi terapi kesembuhan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang
mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya
serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat
tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma,
disarankan kepada mereka untuk minum Susu Kambing dan
menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka
berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala
serangan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar