Stroke sembuh : Kisah Bu Yanto yang bertahun-tahun menjadi kembang Amben
Ki Tanto Ap
Rabu, 25 Januari 2012
adalah Yanto, seorang penjual warung kopi kaki lima di Jl. Jolotundo,
Pacar Keling Surabaya yang mengalami Miracle Of the Kefir. 3 tahun lalu
selepas mahgrip saya berjalan kaki dalam rangka foto kopi yang ada di
Jl, Jolotundo, mendadak hujan turun dengan deras sekali saya mencari
tempat teduh diantara warung kaki lima yang terdekat, dan kebetulan
tanpa sengaja berada di warung Kopi Yanto, tergoda aroma tajam seduhan
wedang jahe yang dibuat untuk seseorang, saya pun memesan secangkir
sembari menunggu redanya hujan, menikmati pohong goreng dan wedang jahe
Yanto memilih duduk dibangku kosong yang berhadapan dengan saya.
" om dari mana, mau kemana "... sampai tanya kerjaan segala, waktu itu hujan warungpun belum rame pengunjung, saya berikan brosur Kefir yang selalu saya bawa kemanapun saya pergi, setelah dia baca brosurnya Yanto menanyakan apa saya kenal Bapak RW Pacar Keling, saya jawab ya, dia langganan Kefir saya jawabku.
Mendadak raut wajah Yanto berbinar, sambil melayani tamu lain dia bilang om pagi bangun jam berapa. besok paginya sekitar jam 4.00 saya sengaja bangun menuju warung Yanto yang sudah berkemas untuk ditutup. Saat itulah dia menceritakan kesaksian Bpk RW Pacar Keling yang sering2 ngopi Asma menahunnya sembuh berkat Kefir. dia bercerita tentang istrinya yang sudah 6 tahun menjadi Kembang amben hidup segan mati tak hendak, terserang kelumpuhan total dan menghabiskan uang banyak yang memberatkan untuk pengobatan sia sia selama ini. Yanto bermaksud membeli 2 botol kefir untuk dicoba diminumkan istrinya. dia juga bilang dirumahnya ada kulkas.
Saya tidak langsung meng iyakan tapi saya apa boleh melihat keadaan istrinya dirumah. Kami bersama menuju Dukuh Setro Barat, sebuah banguna RSS saya menyaksikan betapa bu yanto terbaring seakan tulang berbalut kulit walau sisa2 kecantikan masih terlihat menghias wajah kurus keringnya, dia masih dapat menangkap pertanyaan orang dengan cukup baik cuma susah memberi jawaban. saya putuskan 3 botol kefir yang saya bawa saya berikan gratis dan mengupayakan Bu Yanto mendapat program sosial kami. Tapi diluar dugaan maksud baik kami ditentang keras bahkan Yanto bilang, kalau dia meskipun harus banting tulang jualan kopi masih sanggup membayar seharga sekian( waktu itu harga customer masih 45.000/botol) pokoknya dia tidak mau gratis. akhirnya saya putuskan untuk membayar 25.000/botol saya sarankan pagi 100ml, siang 50ml malam 100ml.
Tanpa ragu Yanto langsung menggunakan sendok dengan telaten sedikit2 di minumkan ke sang Istri, harapan besar adalah info Yanto bahwa istrinya(37 tahun) masih mengalami menstruasi walau tak teratur, kadang 2 bulan kadang 3 bulan bahkan pernah sampai 6 bulan baru sang tamu datang. 3 hari kemudian saya menyempatkan diri kewarung untuk tanya perkembangannya, Yanto bilang hari kedua isterinya mendadak BAB terus menerus hampir sepuluh kali sehari, tinja agak encer berwarna hitam dan baunya , hampir selama seminggu kejadian ini berlangsung, pada hal sebelumnya kalau tidak dirangsang pakai obat buang airnya susah,
satu bulan berjalan bu Yanto sudah minta dibelikan kates dan mulai dapat menelan dan mengunyah dengan baik. BAB 3 - 4 kali/hari sesuai sedikit banyak makanan yang dapat dia telan.
Ketika 2 bulan kemudian saya pergi ke Bali untuk mempersiapkan Kuta Kefir house milik agen Bali, kelanjutannya saya serahkan ke teman kerja saya. waktu berjalan memasuki bulan ke 4 mendadak suatu hari yanto menghubungi saya lewat HP, menceritakan kalau sang istri sudah mampu menggerkan kaki dan tangannya dan sudah suka makan, saya anjurkan dia untuk mengkonsumsi buah lebih banyak dari nasi, buah apa saja asal makannya sebelum nasi kata saya lewat HP.
bulan ke 8 saya pulang ke Surabaya yang saya angan2 adalah mengunjungi bu Yanto, Betapa saya amat terharu ketika tiba di Dukuh Setro ternyata bu Yanto diberanda sedang cuci2 pakaian dan Yanto masih tidur, tubuhnya mulai berisi dan jalannya masih merambat tembok rumah, saya tekankan untuk rajin berlatih.
Foto ini kami buat saat memasuki bulan ke 14, banyak sekali kemajuan, mens mulai mendekati normal, dan yang jelas mereka sudah bisa berhubungan intim layaknya orang normal.
Ketulusan sikap Yanto dan kepolosan layaknya orang kecil yang penuh kejujuran membawa keajaiban datang mengangkat kehidupan Yanto yang terpuruk selama hampir 7 tahun. Saat ini Yanto sudah menyewa stand untuk warung kopinya di sebuah rumah di Jl, Sawentar 22 Surabaya untuk melanjutkan usahanya. Puji Tuhan
" om dari mana, mau kemana "... sampai tanya kerjaan segala, waktu itu hujan warungpun belum rame pengunjung, saya berikan brosur Kefir yang selalu saya bawa kemanapun saya pergi, setelah dia baca brosurnya Yanto menanyakan apa saya kenal Bapak RW Pacar Keling, saya jawab ya, dia langganan Kefir saya jawabku.
Mendadak raut wajah Yanto berbinar, sambil melayani tamu lain dia bilang om pagi bangun jam berapa. besok paginya sekitar jam 4.00 saya sengaja bangun menuju warung Yanto yang sudah berkemas untuk ditutup. Saat itulah dia menceritakan kesaksian Bpk RW Pacar Keling yang sering2 ngopi Asma menahunnya sembuh berkat Kefir. dia bercerita tentang istrinya yang sudah 6 tahun menjadi Kembang amben hidup segan mati tak hendak, terserang kelumpuhan total dan menghabiskan uang banyak yang memberatkan untuk pengobatan sia sia selama ini. Yanto bermaksud membeli 2 botol kefir untuk dicoba diminumkan istrinya. dia juga bilang dirumahnya ada kulkas.
Saya tidak langsung meng iyakan tapi saya apa boleh melihat keadaan istrinya dirumah. Kami bersama menuju Dukuh Setro Barat, sebuah banguna RSS saya menyaksikan betapa bu yanto terbaring seakan tulang berbalut kulit walau sisa2 kecantikan masih terlihat menghias wajah kurus keringnya, dia masih dapat menangkap pertanyaan orang dengan cukup baik cuma susah memberi jawaban. saya putuskan 3 botol kefir yang saya bawa saya berikan gratis dan mengupayakan Bu Yanto mendapat program sosial kami. Tapi diluar dugaan maksud baik kami ditentang keras bahkan Yanto bilang, kalau dia meskipun harus banting tulang jualan kopi masih sanggup membayar seharga sekian( waktu itu harga customer masih 45.000/botol) pokoknya dia tidak mau gratis. akhirnya saya putuskan untuk membayar 25.000/botol saya sarankan pagi 100ml, siang 50ml malam 100ml.
Tanpa ragu Yanto langsung menggunakan sendok dengan telaten sedikit2 di minumkan ke sang Istri, harapan besar adalah info Yanto bahwa istrinya(37 tahun) masih mengalami menstruasi walau tak teratur, kadang 2 bulan kadang 3 bulan bahkan pernah sampai 6 bulan baru sang tamu datang. 3 hari kemudian saya menyempatkan diri kewarung untuk tanya perkembangannya, Yanto bilang hari kedua isterinya mendadak BAB terus menerus hampir sepuluh kali sehari, tinja agak encer berwarna hitam dan baunya , hampir selama seminggu kejadian ini berlangsung, pada hal sebelumnya kalau tidak dirangsang pakai obat buang airnya susah,
satu bulan berjalan bu Yanto sudah minta dibelikan kates dan mulai dapat menelan dan mengunyah dengan baik. BAB 3 - 4 kali/hari sesuai sedikit banyak makanan yang dapat dia telan.
Ketika 2 bulan kemudian saya pergi ke Bali untuk mempersiapkan Kuta Kefir house milik agen Bali, kelanjutannya saya serahkan ke teman kerja saya. waktu berjalan memasuki bulan ke 4 mendadak suatu hari yanto menghubungi saya lewat HP, menceritakan kalau sang istri sudah mampu menggerkan kaki dan tangannya dan sudah suka makan, saya anjurkan dia untuk mengkonsumsi buah lebih banyak dari nasi, buah apa saja asal makannya sebelum nasi kata saya lewat HP.
bulan ke 8 saya pulang ke Surabaya yang saya angan2 adalah mengunjungi bu Yanto, Betapa saya amat terharu ketika tiba di Dukuh Setro ternyata bu Yanto diberanda sedang cuci2 pakaian dan Yanto masih tidur, tubuhnya mulai berisi dan jalannya masih merambat tembok rumah, saya tekankan untuk rajin berlatih.
Foto ini kami buat saat memasuki bulan ke 14, banyak sekali kemajuan, mens mulai mendekati normal, dan yang jelas mereka sudah bisa berhubungan intim layaknya orang normal.
Ketulusan sikap Yanto dan kepolosan layaknya orang kecil yang penuh kejujuran membawa keajaiban datang mengangkat kehidupan Yanto yang terpuruk selama hampir 7 tahun. Saat ini Yanto sudah menyewa stand untuk warung kopinya di sebuah rumah di Jl, Sawentar 22 Surabaya untuk melanjutkan usahanya. Puji Tuhan
Rabu, 25 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar